Menggiatkan Keselamatan Kesehatan Kerja

Pelatihan yang diselenggarakan untuk membina K3 antara lain :

a) Pelatihan Fire Figthing
Pelatihan ini diadakan dengan tujuan agar semua karyawan dapat memadamkan api apabila sewaktu-waktu terjadi kebakaran sehingga api tidak cepat membesar sehingga kerugian akibat kebakaran dapat
diminimalisir. Dalam pelatihan ini biasanya terdiri dari 40 peserta. Materi yang diberikan pada pelatihan ini adalah pemadaman api dengan karung basah, pemadaman api dengan racun api (APAR), pemadaman api dengan air bertekanan (Hydrant) dengan sistem cooling, teknik gelar selang dan teknik gulung selang.

b) Pelatihan Breathing Apparatus
Pelatihan ini bertujuan melatih keterampilan karyawan dalam mengoperasikan dan menggunakan Breathing Apparatus apabila terjadi keadaan darurat. Pelatihan Breathing Apparatus dilaksanakan minimal empat kali dalam setahun. Pelatihan ini biasanya diiku9 oleh 40 peserta. Materi yang diberikan
dalam pelatihan ini meliputi menerangkan teori SCBA secara singkat, praktek penggunaan SCBA, mencari konsumsi udara (CU) masing-masing peserta latih, cara berjalan di ruang gelap dan mencari korban, masuk ke ruang gelap berasap serta penuh busa sambil mencari korban (media) lalu masuk ke gorong-gorong dan menyelam.

c) Pelatihan Rescue
Pelatihan ini bertujuan untuk melatih karyawan dalam menyelamatkan diri pada waktu terjadi keadaan darurat dan memindahkan karyawan lain yang menjadi korban apabila terjadi keadaan darurat. Pelatihan ini dilaksanakan minimal dua kali setahun.

d) Pelatihan Keadaan Darurat (Emergency Respons)
Latihan ini dilaksanakan dengan tujuan untuk melatih karyawan dalam menyelamatkan diri dan menolong karyawan lain yang menjadi korban dalam keadaan darurat. Pelatihan ini dilakukan dengan skenario terjadinya keadaan darurat, misalnya terjadi kebocoran, kebakaran maupun peledakan. Latihan ini diselenggarakan di salah satu unit kerja. Latihan ini dikhususkan untuk mengetahui kesigapan karyawan yang berada di unit tempat terjadinya keadaan darurat, tetapi seluruh tenaga kerja juga harus
selalu waspada. Tenaga kerja sebelumnya tidak diberitahu waktu pelaksanaan latihan emergency respons. Skenario dalam pelatihan ini hanya diketahui oleh panitia penyelenggara dengan tujaan agar latihan ini dapat berjalan lebih efektif mengetahui sejauh mana kesiapan dan kesigapan tenaga kerja apabila di perusahaan benar-benar tejadi kedaan darurat.

e) Pelatihan P3K
Pelatihan P3K diselenggarakan dengan tujuan agar semua tenaga kerja dapat terampil dalam melakukan tindakan pertolongan pertama apabila sewaktu-waktu tejadi kecelakaan. Pelatihan ini dilakukan minimal empat kali setahun, yang memberikan pelatihan tentang P3K dari Bagian Hiperkes. Semua tenaga kerja wajib mengikuti pelatihan apabila tidak mengikuti akan diberikan sanksi.

f) Pelatihan Hiperkes
Pelatihan Hiperkes dilaksanakan minimal empat kali dalam setahun. Pelatihan ini diselenggarakan dengan tujuan untuk memberikan pengetahuan kepada tenaga kerja akan pentingnya penerapan Hiperkes di dalam perusahaan yang berhubungan dengan kesehatan kerja, mengenai faktor fisik dan factor kimia di tempat kerja. Pelatihan ini menjadi program kerja bagian Hiperkes.


Cara Pakai SCBA

CARA PAKAI SCBA 
(SELF CONTAIN BREATHING APPARATUS)

1.PERIKSA KONDISI FISIK PERALATAN, MASKER-TABUNG-HARNESS HARUS DALAM KONDISI BAIK.

2.JIKA PERLU LAKUKAN “DONING” ATAU PENGEPASAN TERHADAP MASKER / FULL MASK APAKAH PAS
DENGAN ANATOMI WAJAH KITA.BILA RAMBUT KITA GONDRONG ATAU BERJANGGUT LEBAT, HAL INI AKAN MENYULITKAN KITAMEMAKAI SCBA TANPA ADA KEBOCORAN

3.HIGH PRESSURE TEST / TES TEKANAN TINGGI
BERGUNA UNTUK MENGETAHUI
A.VOLUME OKSIGEN YANG ADA DALAM TABUNG (WORKING DURATION)

B.UJI KEBOCORAN DI PERALATAN (VALVE, HOSE, CONNECTION)

CARA UJI TES TEKANAN TINGGI
·         Periksa dengan seksama, valve-hose-connection termasuk apabila hose telah tersambung denganmasker.
·         Tutup semua valve termasuk demand valve.
·         Buka valve utama (main valve) sebanyak 1-2 putaran
·         Cek isi silinder minimum sebesar 5/6 atau 80% dari isi maksimum yang tertera di tabung. Isitabung bisa dilihat dari manometer / pressure gauge. KAPASITAS MAX TABUNG DITUNJUKKANOLEH BATAS WARNA HIJAU.
·         Dengarkan bila ada kebocoran (suara mendesis)
·         Tutup valve utama
·         Tahan selama 1 menit dan perhatikan apakah ada penurunan tekanan di manometer. Bila adaberarti terdapat kebocoran di SCBA tersebut.JANGAN DIPAKAI ATAU HARUS DIPERBAIKI TERLEBIH DAHULU !

4.UJI TES TEKANAN RENDAH
A.BERGUNA UNTUK MENGETAHUI FUNGSI DARI PELUIT SAFETY MARGIN APAKAH BERBUNYI SAATVOLUME OKSIGEN DI TABUNG TELAH MENCAPAI SAFETY MARGIN-NYA
.
B.BILA TIDAK BERBUNYI, JANGAN GUNAKAN SCBA KARENA SANGAT BERBAHAYA.

C.CARA UJI TES TEKANAN RENDAHMerupakan kelanjutan dari tes tekanan tinggiSetelah tes tekanan tinggi ok, buka demand valve secara diputar atau ditekan.Perhatikan manometer, peluit harus berbunyi saat jarum manometer bergerak di zona merah.

5.PAKAI SCBA SECARA NYAMAN,
POSISI MAIN VALVE HARUS DI BAWAH, JANGAN DI ATAS.

6. BUKA MAIN-VALVE TERLEBIH DAHULU SEBELUM MASKER DIPASANG DI WAJAH. DEMAND VALVE TETAPDALAM POSISI TERBUKA SUPAYA OKSIGEN BISA MENGALIR BILA KITA MENGHIRUP NAPAS.

 7.KENCANGKAN HARNESS, PASANG MASKER. ATAU DENGAN KATA LAIN, HARUS PAS DI BADAN.

 8.PADA SAAT DIGUNAKAN DI CONFINED SPACE ATAU RUANGAN GELAP,

Pemakaiaan SCBA

Cara Pemakaian SCBA



Ada tiga bagian dalam menggunakan SCBA, diantaranya adalah :

  1. Pemeriksaan
  2. Perakitan / pemasangan 
  3. Pemakaian
PEMERIKSAAN SCBA
  • Pemeriksaan tekanan tinggi (tekanan tabung)
  • Pemeriksaan tekanan rendah
Pemeriksaan tekanan tinggi (tekanan tabung)

  • Buka valve utama pelan-pelan, dan periksa manometer. Apabila tekanannya kurang dari 5/6 dari tekanan kerja, maka isi botol tidak boleh digunakan untuk operasi.
  • Periksa jarum manometer, jika sudah menunjukkan angka maksimum tutup kembali valve utama.
  • Perhatikan manometer, bila tekanannya turun lebih kuran 12 atam permenitnya, berarti ada kebocoran pada system saluran. Perlu diperiksa kembali
  • Buka bypass pelan-pelan pada deman regulator dan perhatikan suling (warning wishtle) akan berbunyi pada tekanan antara 40-50 atm.
Pemeriksaan tekanan rendah.

  • Buka valve utama dan pakailah face mask dengan benar.
  • Bernafaslah seperti biasa.
  • Tutup kembali valve utama dengan tangan kanan, tangan kanan masih tetap memegang valve
  • Bernafaslah, apabila anada tidak bisa bernafas, berarti tidak ada kebocoran pada sistem tekanan rendah, tetapi apabila anda masih bisa bernafas, berarti ada kebocoran pada face mask.
  • Apabila anda tidak bisa bernafas, buka segera valve utama pada botol.
MERAKIT / MEMASANG SCBA

  • Atur sebaik mungkin hardness dan plat penggendong
  • Longgarkan sabuk penggendong sebaik mungkin.
  • Pasang botol udara ke pelat penggendong dan ikat yang sebaiknya.
  • Sambung selang pada botol dengan menggunakan jari tangan (jangan menggunakan kekuatan penuh).
MENGGUNAKAN SCBA

  • Berdirikan SCBA pada posisi yang benar.
  • Masukan tangan kiri dan kanan kerangkaian hardness yang tersedia.
  • Betulkan posisi SCBA set di punggung , dengan posisi yang nyaman
  • Ikatkan sabuk pinggang yang baik

Menggunakan APD


Alat Pelindung Diri (APD)








Definisi APD dalam HSE regulasi adalah semua peralatan yang melindungi pekerja selama bekerja termasukpakaian yang harus di pakai pada saat bekerja, pelindung kepala (helmet), sarung tangan (gloves), pelindungmata (eye protection), pakaian yang bersifat reflektive, sepatu, pelindung pendegaran (hearing protection) dan pelindung pernapasan (masker ). Penggunaan APD di tempat kerja di sesuaikan dengan pajanan bahaya yang di hadapi di area kerja.
 

Alat pelindung diri mempunyai keterbatasan, adapun keterbatasanya adalah :
  • Terbatas daerah yang dilindungi
  • Terbatas kemampuanya
  • Terbatas jenis bahaya yang dilindungi
  • Terbatas waktu pemakaianya
Sedangkan pemilihan alat pelindung diri didasarkan beberapa pertimbangan :
  • Dapat memberikan perlindungan terhadap bahaya yang dihadapi pekerja
  • Memenuhi standart
  • Ukuranya sesuai
  • Bentuk dan warnanya menarik
  • Beratnya seringan mungkin
  • Tidak menimbulkan bahaya tambahan
  • Tidak membatasi gerak sipemakai
  • Suku cadangnya mudah didapat
Adapun jenis-jenis alat pelindung diri adalah :
  1. Alat pelindung kepala
  2. Alat pelindung mata dan muka
  3. Alat pelindung telinga
  4. Alat pelindung pernafasan
  5. Alat pelindung badan
  6. Alat pelindung anggota badan
  7. Alat pelindung jatuh
  8. Alat pelindung tenggelam


ALAT PEMADAM API RINGAN (APAR)


MENGENAL BAGIAN-BAGIAN APAR (ALAT PEMADAM API RINGAN)




FUNGSI ALAT PEMADAM API RINGAN
– Memadamkan api  saat akan terjadinya kebakaran/mencegah kebakaran
– Memadamkan kebakaran kecil
– Sebagai alat bantu untuk menyelamatkan diri saat kebakaran

TIPE TABUNG PEMADAM API

Berdasarkan tipe konstruksi
1.  Tipe tabung gas (Catridge Type)
Pemadam yang bahan pemadamnya didorong keluar oleh gas bertekanan yang dilepas oleh tabung gas.
2.  Tipe tabung bertekanan tetap (Stored Pressure Type)
Pemadam yang bahan pemadamnya didorong keluar oleh gas kering tanpa bahan kimia aktif atau udara kering yang disimpan bersama media pemadamnya dalam keadaan bertekanan.



Lifting & Rigging (Part 10)


Macam-Macam Aba-Aba Dalam Sistem Komunikasi Pada Operasi Pengangkatan







Lifting & Rigging (Part 9)

SISTEM KOMUNIKASI

         Fungsi aba-aba pada operasi pengangkatan adalah suatu alat komunikasi antara operator pesawat angkat dan personal yang terlibat dalam operasi pengangkatan.
         Fungsi aba-aba ini sebagai pengganti informasi lisan karena jarak mereka yang berjauhan atau adanya kebisingan disekitar lokasi kerja.

Jenis aba-aba terdiri dari :
q  Aba-aba tangan (hand signal)
q  Aba-aba suara dan peluit (sound signal)
q  Aba-aba cahaya (light signal)